Site icon Cantik Sehat Kita

Yuk, Kenali Kandungan Dalam Produk Skincare Yang Cocok Buat Kulit kamu

Cantiksehatkita. Wanita tidak bisa lepas dari penggunaan kosmetik maupun produk perawatan kulit dalam keseharian mereka. Kulit yang mulus, bersih, flawless dan awet muda merupakan tujuan dari penggunaan produk-produk perawatan kulit yang bermacam-macam jenisnya. Tapi, sebaiknya jangan sembarangan memilih produk skincare, ya girls.

Dengan mengenali kandungan bahan pada skincare dan manfaatnya pada kulit bisa membantu kamu mendapatkan kulit yang sempurna bak wanita-wanita Korea, dan juga dapat menjaga kulit dari reaksi alergi yang mungkin ditimbulkan dari salah satu bahan di dalamnya. Nah, berikut ini beberapa bahan dan fungsinya yang sering ditemui dalam produk perawatan kulit. Disimak yuk.

  1. Hyaluronic acid, salah satu bahan yang sering ditemui dalam produk perawatan anti-aging. Hyaluronic Acid (HA) atau asam hialuronat sebenarnya berperan sebagai kandungan alami dalam kulit yang menghidrasi dan melembapkan. Kandungan ini juga dapat meredakan inflamasi dan berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas.
    hyaluronic acid

    HA mampu menjaga kelembapan kulit lebih lama sehingga kulit terbebas dari dehidrasi. Jadi, jika kulit sudah cukup hidrasi, keriput dan tanda penuaan lainnya bisa dicegah. Selain itu, HA juga berfungsi sebagai antioksidan  yang menyediakan pertahanan terhadap kerusakan akibat radikal bebas, dan mengurangi peradangan seperti jerawat, kulit sensitif, dan rosacea, yang diakibatkan oleh rusaknya penghalang pada kulit (skin barrier).

  2. Glycolic Acidbahan ini sangat baik untuk mengontrol jumlah minyak yang dikeluarkan oleh pori kulit wajah. Glycolic acid juga dikenal efektif dalam melawan tanda-tanda penuaan karena mampu mempercepat pergantian sel kulit berkat efek eksfoliasinya yang mampu mengangkat sel-sel kulit mati.  Kandungan ini juga bermanfaat untuk mencerahkan kulit karena bisa memudarkan noda-noda di wajah.  Nah, jika kamu ingin memakainya setiap hari, pilih produk dengan 6-12 persen kandungan glycolic acid di dalamnya. Kadar ini memberikan manfaat lebih baik tanpa risiko pada kulit Anda.
  3. Lactic acid, produk dengan kandungan ini mampu mengobati atau mencegah kulit kering, kasar, bersisik, gatal dan menghasilkan kulit lembut dan bebas iritasi. Lactic acid juga dapat mencerahkan kulit dengan cara membantu pelepasan sel kulit mati yang mempercepat regenerasi kulit. Dan bagi pemilik kulit sensitif, kandungan ini tergolong aman untuk Anda gunakan.
  4. Salicylic acid, ini adalah salah satu bahan yang paling umum ditemukan dalam skincare khusus wajah yang rentan jerawat dan berminyak. Asam salisilat memang ampuh untuk membunuh bakteri di dalam pori-pori yang tersumbat. Namun, sebaiknya produk yang mengandung bahan ini tidak digunakan secara terus menerus terlebih lagi ke seluruh wajah. Menurut Kerri Daniels, konsultan sekaligus dematologist asal New York, asam salisilat yang berlebihan digunakan pada wajah akan mengakibatkan kemerahan, iritasi, bahkan juga bisa membuat wajah terlalu kering. Sebaiknya, gunakan asam salisilat secara berkala atau aplikasikan sebagai spot treatment dengan dosis rendah.
  5. Retinoic Acid atau tretinoin, merupakan turunan dari vitamin A yang umumnya digunakan untuk melawan tanda-tanda penuaan dini. Cara kerja kandungan ini adalah dengan memicu pertumbuhan sel-sel kulit baru dan memperkuat lapisan dalam kulit. Hiperpigmentasi pada kulit bisa disamarkan dengan produk yang mengandung retinoic acid.  Biasanya pada sebagian wanita beberapa hari di awal pemakaian, kulit akan mengelupas dan mungkin juga sedikit merah. Namun hal itu wajar karena kandungannya sedang bekerja untuk regenerasi kulit: Mendorong sel-sel kulit mati keluar dan memicu pertumbuhan sel-sel kulit baru.
  6. Alkohol, dalam produk skincare biasanya berfungsi sebagai pelarut, pengemulsi (mencampurkan dua ingredient supaya bekerja lebih baik), antiseptik (membunuh bakteri), pengawet (meminimalisir pertumbuhan bakteri), dan membantu agar penyerapan produk ke dalam kulit lebih maksimal.
    alkohol pada produk skincare

    Ada beberapa jenis alkohol yang pada produk skincare, namun yang paling sering kita lihat antara lain adalah ethanol, yang juga sering ditulis sebagai isopropyl alcohol, etyl alcohol, SD alcohol, dan alcohol denat.  Alkohol adalah satu dari sekian banyak kandungan pada skincare yang dinilai kontroversial. Karena, meskipun memiliki banyak fungsi, alkohol bisa membuat kulit kering dan mengganggu lapisan kulit jika digunakan dalam jangka panjang.

  7. Silikon dalam bahan kosmetik dan perawatan biasanya disebutkan sebagai Dimethicone. Produk-produk yang mengandung silikon bisa memberikan efek lembut dan ringan saat pertama kali diaplikasikan. Namun, kecepatan produk meresap ke dalam kulit bisa membuat pori-pori tersumbat. Kalau tidak bersih membersihkan wajah setelah mengenakan makeup cukup berat, tersumbatnya pori-pori dengan produk bersilikon ini bisa menyebabkan jerawat.
  8. Niacinamide merupakan salah satu bentuk dari vitamin B3. Biasa juga dikenal sebagai nicotinic acid atau nicotinamide. Dalam industri kecantikan, niacinamide sering dimanfaatkan sebagai bahan aktif untuk produk perawatan wajah. Niacinamide ini berfungsi untuk meningkatkan kelembaban, bahan pencerah, menjaga elastisitas wajah, menghilangkan bintik hitam di wajah, mencegah tanda-tanda penuaan dini, merevitalisasi wajah agar tampak lebih sehat, mengontrol minyak berlebih, membantu merawat jerawat dan memudarkan bekasnya.
  9. Arbutin adalah glikosilasi Hydroquinone yang diekstraksi dari buah Bearberry. Studi klinis menunjukan bahwa ekstrak tersebut bisa menghalangi pertumbuhan tyrosinase sehingga mencegah pembentukan melanin yang menyebabkan bintik hitam di wajah. Sebagai turunan dari Hydroquinone, Arbutin dinilai banyak produsen produk kecantikan lebih aman digunakan bebas. Jadi Arbutin itu adalah sejenis pencerah wajah pada skincare ya..
  10. Ceramides, adalah lipida lilin alami yang terdapat pada seluruh lapisan epidermis. Ceramide melindungi kulit dari polusi, bakteri, dan gangguan lingkungan yang menyerang kulit. Ceramide adalah tipe molekul yang kaya lemak, memberi perlindungan pada kulit dari infeksi dan menjaga kelembapannya dari dalam.  Dalam produk skincare, ceramide terbuat dari saturasi lemak yang sangat baik terutama bagi yang memiliki kulit kering, penuaan dini, mengalami ekzema atau dermatitis atopik, dan sensitif.
  11. Parfum atau pewangi pada kosmetik dan skincare bisa menjadi bagian paling berbahaya dari produk kecantikan. Bau yang harum sering mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Jadi, jika kulit kamu sensitif terhadap bahan ini, Perlu Anda pertimbangkan bila terdapat istilah “fragrance” dalam ingredients produk kosmetik.
  12. Benzoyl peroxyde, bahan aktif ini sangat efektif untuk melawan seluruh bentuk jerawat yang ada di kulit. Kandungan ini mungkin akan terlalu keras bagi beberapa orang, sehingga dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi, khususnya jika kamu memiliki kulit sensitif. Untuk itu, gunakanlah benzoyl peroxide dalam dosis yang wajar agar terhindar dari risiko-risiko yang tidak diinginkan, seperti iritasi, redness, mengelupas, serta sensasi rasa terbakar pada bagian kulit.
  13. AHA (Alpha Hydroxy Acid) adalah senyawa asam yang termasuk efektif untuk eksfoliasi atau pengelupasan sel kulit mati. Selain membantu pelepasan sel kulit mati, AHA juga terbukti bagus dalam meningkatkan ketebalan kulit, memperbaiki tingkat kolagen, dan menjaga kelembapan kulit. AHA yang biasanya muncul di produk skincare  yaitu; glycolic, lactic, malic, citric, dan tartaric acid. Dari semua jenis AHA tersebut, yang paling sering digunakan dan paling efektif adalah glycolic dan lactic acid.
  14. BHA (Beta Hydroxy Acid), fungsinya kurang lebih sama dengan AHA. Bedanya BHA mampu mempenetrasi pori lebih dalam sehingga efektif dalam urusan mengatasi masalah jerawat, komedo, dan kulit berminyak. BHA juga bisa mencegah peradangan kulit.
  15. Surfaktan merupakan molekul yang  dapat menyatukan campuran minyak dan air. Surfaktan banyak ditemui pada deterjen, kosmetik, farmasi, dan teksil. Busa yang Anda temukan pada sabun cuci muka Anda adalah salah satunya. Contoh surfaktan antara lain adalah SLS (sodium lauryl sufate) dan SLES (sodium lauryl ether sulfate). Bahan surfaktran yang terlalu keras dapat merusak faktor kelembapan alami kulit, protein dan lemak kulit sehingga kulit menjadi kering dan mudah iritasi
  16. Polimer, adalah komponen alami dari minyak nabati dan lemak hewan, diproduksi secara sintetis dalam industri kosmetik. Polimer berguna sebagai pengemulsi sehingga meningkatkan kestabilan produk. Polimer yang digunakan dalam produk perawatan rambut berguna untuk melembutkan rambut. Polimer juga terdapat pada krim cukur untuk membuatnya terasa halus dan licin agar tidak menempel pada tangan.
  17. Pengawet digunakan untuk memperlambat pertumbuhan bakteri dan memperpanjang umur simpan produk. Bahan ini dapat melindungi dari infeksi pada kulit atau mata. Walaupun begitu, tetap perhatikan bila terdapat iritasi kulit atau reaksi alergi. Contoh pengawet adalah paraben dan formaldehyde. Paraben juga muncul dengan nama methylparaben, propylparaben, butylparaben, dan ethylparaben. Penggunaan paraben sebenarnya sudah disetujui sebagai bahan yang aman dalam produk kosmetik dan perawatan kulit, namun sebenarnya ada potensi bahwa kandungan ini bisa memengaruhi hormon sehingga berkontribusi pada munculnya jerawat hormonal. Bukan ide buruk untuk menghindari produk yang mengandung paraben untuk mencegah efek buruk bagi tubuh, seperti kerusakan kulit atau penuaan dini.
  18. Zat pewarna biasanya digunakan untuk mewarnai kosmetik agar tampilannya menjadi lebih indah ataupun digunakan sebagai bahan aktif untuk melapisis bagian tubuh, misalnya untuk produk lipstik, pewarna rambut, dan alas bedak.

Itulah beberapa zat yang sering kita jumpai dalam komposisi sebuah produk skincare. Jadi, saat memilih produk kecantikan, sebaiknya dilihat dulu kandungannya ya, agar kamu bisa menemukan produk yang cocok dengan permasalahan kulit kamu. Selain itu, penting juga untuk mengenali bahan apa saja yang bisa membuat kamu alergi, amankah penggunaannya untuk jangka panjang, sehingga bisa mendapatkan kulit yang sehat, berseri, flawless, dan cantik.

Exit mobile version